29 April 2011

pada setiap bulan penuh.


aku selalu merenung bulan.terbitnya di puncak bukit arah ke timur. selalu ku tunggu. kadang-kadang bulan menyorok di balik pohon-pohon kayu yang memagar.namun cahayanya yang mendamaikan jelas bersinar tatkala sekitar mulai kelam.aku khusyuk di bidai jendela.teman setia yang menanti kekasihnya.terpana kerana lembut sinarnya mendamai jiwa.kerana bila bilangan malam menjadi ganjil 15,aku tahu teman ku akan keluar menyapa di puncak sana.bulat berseri umpama gadis datang menyerah seribu senyuman.

itulah aku.khayal dengan malam yang datang.terbitnya bulan selalu memaut jiwa menjadi pilu dan rawan.kerana malam yang maha indah itu selalu ingin menyerlahkan kerahsiaannya.detik-detik tetap kutunggu.kuning kemerahannya bersinar menyejukkan alam.gah menjadi tatapan makhluk yang resah dan gundah sepertiku.

cahaya bulan,dingin angin yang bersapa selalu menyoal jiwa.siapakah yang terlebih indah di sebalik keindahan ini.itulah aku dulu.merenung dan selalu bertanya kembali.kawan...jika kau dapati aku khayal dengan bulan dan lalu memuji keindahan.aku ingin kau faham bahawa aku memuji keindahan Tuhan.

cerita ini telah lama aku simpan.lama dulu.ketika remaja belasan tahun.waktu itu tinggal di daerah yang sunyi malamnya membuat jiwa selalu mencari.tidak hairanlah kenapa aku suka menyendiri.waktu itu.nostalgia ini memang selalu berulang pada setiap purnama bulan.kini..........

Kembali menulis.

 Kembali menulis. Dalam usia yang telah mencecah 58 tahun, banyak nostalgia tidak lagi diingati dengan jelas dan tepat. Minat menulis masih ...